Prodi PJJ Ilmu Komunikasi UNSIA Berpartisipasi pada Kongres Ke-VII ASPIKOM 2025 di Kota Makassar

wiaam rifqi

August 8, 2025

4
Min Read
UNSIA

On This Page

Cyberrhetoric – Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia (UNSIA) menunjukkan kiprah aktif dan kontribusi nyata dalam menyukseskan Kongres ASPIKOM 2025, yang digelar pada Jumat, 31 Juli s.d 01 Agustus 2025, di Gedung Convention Center, Universitas Hasanuddin, Kota Makassar. Kongres ini mempertemukan lebih dari 200 dosen, akademisi, dan guru besar Ilmu Komunikasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Regenerasi Kepemimpinan dan Penguatan Jaringan

Tujuan utama Kongres VII ASPIKOM 2025 di Makassar adalah untuk regenerasi kepemimpinan organisasi, khususnya pemilihan Ketua Umum periode 2025–2028, serta memperkuat jaringan dan kolaborasi antarperguruan tinggi anggota ASPIKOM. Momen ini juga dimanfaatkan untuk mengawal mutu akademik dan etika profesi di bidang komunikasi, khususnya dalam merespons tantangan era digital yang serba cepat.

Sebagai anggota aktif ASPIKOM, UNSIA hadir tidak hanya sebagai partisipan yang memiliki hak suara, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendorong sinergi nasional antarprogram studi Ilmu Komunikasi. Kehadiran Prodi PJJ Ilmu Komunikasi menjadi bukti nyata komitmen UNSIA dalam mengembangkan pendidikan komunikasi yang adaptif dan kolaboratif.

Baca juga:Menggenggam PR Digital Strategy: Kunci Sukses Digital Marketer & PR Specialist dengan EEAT

Komitmen UNSIA untuk Pendidikan Inklusif

Ketua Program Studi PJJ Ilmu Komunikasi UNSIA, Rosanah, S.S., M.I.Kom., AMIPR., C.PS, menegaskan bahwa forum seperti Kongres ASPIKOM memiliki nilai strategis. “Kami mendukung penuh inisiatif ASPIKOM dalam membangun kolaborasi akademik yang luas. Sebagai institusi pendidikan berbasis daring, Program Studi PJJ Komunikasi UNSIA siap terlibat aktif dalam mengembangkan Ilmu Komunikasi yang inklusif, inovatif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat serta perkembangan sektor industri komunikasi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sinergi antarlembaga pendidikan tinggi sangat penting agar Ilmu Komunikasi mampu berdiri kokoh di tengah gempuran tantangan global, terutama di era Artificial Intelligence. UNSIA, dengan model pembelajaran jarak jauh, memiliki keunggulan dalam memperluas akses pendidikan tanpa batas geografis.

Terpilihnya Ketua Umum Baru ASPIKOM

Kongres tahun ini menjadi bersejarah dengan terpilihnya Prof. Anang Sujoko, S.Sos., M.Si., D.Comm. sebagai Ketua ASPIKOM periode 2025–2028. Dalam sambutannya, Prof. Anang mengapresiasi dukungan luar biasa dari seluruh peserta kongres serta sambutan hangat Pemerintah Kota Makassar. Ia juga menegaskan pentingnya komunikasi berbasis data dan etika, di tengah maraknya disinformasi dan hoaks di media digital.

Selain pemilihan kepemimpinan, agenda kongres meliputi diskusi tematik mengenai literasi digital, komunikasi publik di era krisis, dan strategi membangun reputasi institusi melalui media daring. Materi yang dibahas diharapkan dapat menjadi acuan bersama bagi pengembangan kurikulum dan penelitian di seluruh anggota ASPIKOM.

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Masa Depan

Bagi UNSIA, kolaborasi lintas sektor antara akademisi, praktisi, dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam membangun narasi komunikasi publik yang positif dan transformatif. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, tantangan komunikasi bukan hanya soal penyampaian pesan, tetapi juga memastikan pesan tersebut dapat dipahami dan berdampak bagi publik.

Partisipasi aktif UNSIA di Kongres ASPIKOM 2025 mempertegas posisinya sebagai pelopor pendidikan komunikasi berbasis daring yang responsif terhadap perubahan zaman. Ke depan, UNSIA berkomitmen untuk terus berkontribusi pada agenda strategis ASPIKOM, mengedepankan inovasi, serta memperluas jejaring kerja sama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang komunikasi.

Tak hanya itu, UNSIA juga merencanakan serangkaian program lanjutan pascakongres, seperti lokakarya kolaboratif antaruniversitas, pengembangan modul literasi digital bersama, hingga penelitian bersama terkait etika komunikasi di era AI. Program-program ini akan dirancang agar dapat diakses luas oleh masyarakat dan pemangku kepentingan, sehingga dampak positifnya tidak hanya dirasakan di ranah akademik, tetapi juga di sektor industri dan pemerintahan.

Dengan berakhirnya Kongres ASPIKOM 2025, UNSIA menegaskan tekadnya untuk terus menjadi bagian dari solusi di tengah perubahan lanskap komunikasi. Melalui pemanfaatan teknologi, penguatan jejaring, dan komitmen pada nilai-nilai etika, UNSIA berharap dapat mendorong terciptanya ekosistem komunikasi yang sehat, berkelanjutan, modern, dan memberi manfaat besar bagi bangsa.

Dengan berakhirnya Kongres ASPIKOM 2025, UNSIA menegaskan tekadnya untuk terus menjadi bagian dari solusi di tengah perubahan lanskap komunikasi. Melalui pemanfaatan teknologi, penguatan jejaring, dan komitmen pada nilai-nilai etika, UNSIA berharap dapat mendorong terciptanya ekosistem komunikasi yang sehat, berkelanjutan, modern, dan memberi manfaat besar bagi bangsa, khususnya dalam membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Baca juga:Jurnalisme Online: Masa Depan Media Digital dan Panduan untuk Pemula

Related Post

Leave a Comment